Selasa, 26 April 2022

MEMBUAT JARINGAN PEER TO PEER

 Topologi pertama, menghubungkan dua komputer

Panduan Membangun Jaringan Peer to Peer Sederhana Menggunakan Koneksi Kabel

Apabila komputer yang ingin dihubungkan hanya berjumlah dua, kita tidak perlu repot-repot menambah perangkat jaringan lain seperti misalnya switch. Cukup dengan satu buah kabel saja kita sudah bisa menghubungkan kedua komputer tersebut. Syarat utama komputer untuk terhubung dengan jaringan adalah memiliki Network Interfaces Card.

Langkah-langkah pembuatan jaringan peer to peer

Kita asumsikan bahwa kedua komputer sudah memiliki syarat yang dibutuhkan dan sudah terhubung dengan baik. Setelah semua terhubung dengan baik, kita bisa mengatur IP address pada setiap komputer.

Panduan Membangun Jaringan Peer to Peer Sederhana Menggunakan Koneksi Kabel
  1. Pada gambar topologi diatas kita mengatur IP address komputer A 192.168.1.1 dengan subnetmask 255.255.255.0
  2. Itu berarti komputer B tidak bisa lagi menggunakan IP address 192.168.1.1, karena sudah digunakan pada komputer A.
  3. Berdasarkan subnetmask yang ada, banyaknya range IP address adalah 256 host. (192.168.1.0 s/d 192.168.1.255). 
  4. IP 192.168.1.0 tidak bisa digunakan karena diperuntukan untuk network address, begitu juga dengan IP 192.168.1.255 karena alamat tersebut digunakan untuk broadcast Address.
  5. Jadi, IP address yang tersedia untuk bisa digunakan pada komputer B yaitu 192.168.1.2 s/d 192.168.1.254.
  6. Setelah menentukan IP address untuk komputer B, langsung saja kita setting IP address untuk komputer B. Misal IP Address 192.168.1.30 dengan subnetmask 255.255.255.0.
  7. Setelah masing-masing komputer memiliki IP Address, kita bisa langsung mengetes koneksi antara dua komputer tersebut.
  8. Pada PC A, lakuka tes ping ke IP address komputer B. Pastikan sudah reply.
  9. Pada PC B, lakuka tes ping ke IP address komputer A. Pastikan sudah reply.
  10. Apabila saat melakukan ping mendapat pesan error, itu berarti koneksi antara dua komputer belum berhasil. Hal ini bisa terjadi karena windows firewall belum dimatikan. Coba Anda matikan fitur windows firewall dan tes koneksi kembali melalui ping.Panduan Membangun Jaringan Peer to Peer Sederhana Menggunakan Koneksi Kabel

Setelah dua komputer sudah terkoneksi, baik itu secara fisik maupun software, berarti jaringan peer to peer Anda sudah berhasil dibuat. Kini Anda bisa saling bertukar data antara komputer A dan komputer B.

Topologi kedua, menghubungkan lebih dari dua komputer

Jika kita ingin menghubungkan lebih dari dua komputer pada jaringan, kita harus menambahkan satu perangkat yang berfungsi sebagai consentrator. Perangkat yang dimaksud adalah switch ataupun hub.

Sedikit berbeda dengan yang sebelumnya, pada topologi yang kedua ini kita harus menambahkan perangkat baru, jumlah kabel yang lebih banyak, dan tentunya jenis kabel yang digunakan adalah straight-trought.

Sebenarnya sama saja metode yang dilakukan untuk membangun jaringan peer to peer yang jumlah komputer lebih dari dua. Setelah terhubung dengan baik secara fisik, kita hanya perlu melakukan configurasi IP address di setiap komputer, agar semua komputer dapat saling terhubung dan bertukar informasi.

Panduan Membangun Jaringan Peer to Peer Sederhana Menggunakan Koneksi Kabel
  1. Pada topologi kita asumsikan komputer A sudah terkonfigurasi IP addressnya 192.168.1.1 dengan subnetmask 255.255.255.240. 
  2. Karena subnetmask nya adalah 255.255.255.240, maka jumlah range ip address adalah 256 – 40 = 16 Host. 
  3. Jumlah blok subnet adalah 256 : 16 host = 16 Blok subnet. (Blok I: 192.168.1.0 – 192.168.1.15, Blok II: 192.168.1.16 – 192.168.1.31, dan seterusnya)
  4. Karena komputer A berada pada blok pertama, maka IP address yang tersedia untuk komputer B, C, dan D berkisar antara 192.168.1.2 s/d 192.168.1.14.
  5. Setelah ketiga komputer lainnya sudah disetting IP address nya. Coba lakukan ping dari komputer A ke komputer B, C, dan D. Pastikan reply.
  6. Begitu pula pengetesan koneksi dari komputer B, C, dan D, pastikan sudah reply
Jika dari semua komputer sudah reply, berarti jaringan peer to peer Anda sudah berhasil dibuat. Antara keempat komputer yang terhubung tersebut sudah bisa saling bertukar data.

Penting

Setelah kedua komputer sudah terhubung secara fisik, ada baiknya Anda tes ping terlebih dahulu. Hal ini diperlukan untuk mengetahui apakah kedua komputer tersebut sudah saling terhubung atau belum.

Apabila belum bisa terhubung, yang harus Anda lakukan adalah mematikan Windows Firewall pada kedua komputer. Caranya sebagai berikut.

Buka Control Panel > All Control Panel Items. Kemudian pilih Windows Firewall.

Cara Mudah Sharing Internet Modem USB Melalui LAN Kemudian Pada menu bar sebelah kiri pilih Turn windows firewall on or off.

Cara Mudah Sharing Internet Modem USB Melalui LAN Lalu beri cek box pada dua opsi yang ditandai di bawah ini dan OK.

Cara Mudah Sharing Internet Modem USB Melalui LAN Dan windows firewall sudah berhasil dimatikan. Bisa dipastikan, apabila tidak terdapat kesalahan lain, seperti pada kabel atau settingan IP address, komputer sudah bisa terhubung.

Cara Mudah Sharing Internet Modem USB Melalui LAN Semoga bermanfaat bagi kita semua. ðŸ™‚

PENGENALAN KABEL UTP DAN SUSUNAN KABEL UTP

 

Pengertian Kabel UTP

perbedaan kabel utp dan coaxial serta kelebihan dan kekurangannya

Sebelum lanjut ke urutannya, kamu pahami dulu fungsi dari kabel UTP. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah media yang digunakan sebagai transmisi data dalam suatu jaringan LAN. Selain itu kabel UTP juga dipakai untuk koneksi jaringan antar komputer. Kabel UTP memiliki berbagai kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data, yaitu:

  • Kabel UTP Kategori 1 (Cat 1): adalah kabel UTP yang memiliki kualitas transmisi paling rendah dan hanya support komunikasi dari suara analog.
  • Kabel UTP Kategori 2 (Cat 2): memiliki transmisi yang lebih baik dari kabel UTP sebelumnya dan bisa dipakai untuk komunikasi suara dan data digital.
  • Kabel UTP Kategori 3 (Cat 3): adalah pengembangan dari kabel UTP Cat 2 dan bisa dipakai untuk komunikasi data digital dengan kecepatan sampai 10 Mb/s.
  • Kabel UTP Kategori 4 (Cat 4): adalah hasil dari perkembangan kabel UTP Cat 3, digunakan untuk komunikasi data digital dengan kecepatan sampai 16 Mb/s.
  • Kabel UTP Kategori 5 (Cat 5): adalah perkembangan dari kabel UTP Cat 4, digunakan untuk komunikasi suara digital dengan kecepatan sampai 100 Mb/s.
  • Kabel UTP Kategori 5e (Cat 5e):  adalah perbaikan dari versi sebelumnya, Kabel ini memiliki kecepatan hingga 250 MHz yang disarankan untuk penggunaan jaringan Gigabit Ethernet.
  • Kabel UTP Kategori 6 (Cat 6): adalah pengembangan dari kabel UTP Cat 5e, yang bisa mentransmisikan data dengan frekuensi sampai 1 Gb/s.
  • Kabel UTP Kategori 6a (Cat6a): adalah hasil dari perkembangan kabel versi sebelumnya yang mampu mentransfer sampai 10 Gb/s.

Berdasar jenisnya, kabel UTP mempunyai 2 jenis yaitu straight dan cross. Keduanya memiliki urutan warna kabel yang berbeda.

Warna OrangeKabel ini berfungsi untuk transmisi data
Warna Putih-OrangeKabel ini berfungsi untuk transmisi data
Warna HijauKabel ini berfungsi untuk transmisi data
Warna PutihHijauKabel ini berfungsi untuk transmisi data
Warna BiruKabel ini berguna untuk transmisi suara
Warna Putih-BiruKabel ini berguna untuk transmisi suara
Warna CoklatKabel ini berfungsi untuk mengalirkan tegangan DC
Warna Putih-CoklatKabel ini berfungsi untuk transmisi data suara

Urutan Kabel Straight

Urutan Kabel Straight & Crossover Saat Memasang Kabel UTP

Kabel straight (lurus) adalah jenis kabel yang paling umum digunakan ketimbang kabel cross. Kabel ini memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu dengan ujung lainnya. Kabel straight memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai berikut:

  • Menghubungkan komputer ke hub
  • Menghubungkan hub ke komputer
  • Menghubungkan komputer ke switch
  • Menghubungkan switch ke komputer

Seperti yang tadi disebutkan bahwa kabel straight memiliki warna yang sama antara satu ujung dengan ujung lainnya. Untuk urutan dari warna kabel straight, yaitu:

Warna ujung 1

  • Putih dan Orange
  • Orange
  • Putih hijau
  • Biru
  • Putih biru
  • Hijau
  • Putih coklat
  • Coklat

Warna ujung 2

  • Putih Orange
  • Orange
  • Putih hijau
  • Biru
  • Putih biru
  • Hijau
  • Putih coklat
  • Coklat

Contoh Penggunaan Kabel Straight

Kabel straight (lurus) dapat diaplikasikan atau digunakan untuk menyambung kabel ke perangkat yang berbeda. Berikut contoh penggunaan kabel straight:

  • Menghubungkan komputer dengan switch jaringan
  • Menghubungkan komputer dengan hub jaringan
  • Menghubungkan komputer dengan router jaringan
  • Menghubungkan switch dengan hub jaringan
  • Menghubungkan switch dengan router jaringan
  • Menghubungkan komputer ke port LAN/DSL
  • Menghubungkan router port WAN ke port LAN modem kabel

Meskipun kabel straight hanya bisa menghubungkan ke perangkat yang berbeda, kamu tidak perlu khawatir. Karena sekarang ini sebagian besar perangkat sudah bisa menggunakan susunan kabel straight.

Urutan Kabel Cross

Kabel cross (silang) adalah kabel yang susunan antar ujungnya berbeda warna. Berbanding terbalik dengan straight, kabel cross lebih sedikit penggunaannya dalam penerapannya. Sama seperti kabel straight, kabel cross juga memiliki beberapa fungsi. Tetapi, kabel cross hanya digunakan untuk menghubungkan ke sesama perangkat. Contohnya adalah sebagai berikut:

  • Menghubungkan antar komputer
  • Menghubungkan antar switch
  • Menghubungkan antar hub

Urutan setiap ujung kabel cross memiliki warna yang berbeda. Untuk membedakannya, kamu cukup mengubah warna orange menjadi warna hijau. Berikut urutan kabel cross:

 Warna ujung 1

  1. Putih Orange
  2. Orange
  3. Putih hijau
  4. Biru
  5. Putih biru
  6. Hijau
  7. Putih coklat
  8. Coklat

Warna ujung 2

  1. Putih hijau
  2. Hijau
  3. Putih orange
  4. Biru
  5. Putih biru
  6. Orange
  7. Putih coklat
  8. Coklat

Contoh Penggunaan Kabel Cross

Sesuai dengan fungsinya, penerapan kabel cross juga sama dalam penggunaannya. Berikut contoh penggunaan kabel cross:

  • Mengkoneksikan 2 PC sekaligus
  • Mengkoneksikan 2 switch secara bersamaan
  • Mengkoneksikan 2 hub langsung
  • Mengkoneksikan router dengan PC

Sabtu, 23 April 2022

MENGENAL ORBIT SATELIT

ORBIT SATELIT 

 1. Jenis Orbit Satelit

Jenis-jenis tempat beredarnya satelit mengelilingi permukaan bumi dinamkan dengan Orbit. Orbit sebuah Satelit dapat dibedakan menjadi 3 macam jenis yaitu:

a.  Orbit Stasioner

Merupakan sebuah orbit yang menempatkan satelit untuk terus tetap berada pada posisinya  mengacu pada sebuah titik atau lokasi. Satelit yang ditempatkan pada orbit stasioner kebanyakan bergerak dari arah timur ke barat mengikuti pergerakan rotasi bumi. Pada orbit stasioner ini dibedakan berdasarkan ketinggianya menjadi: 

LEO

Satelit jenis LEO merupakan satelit yang mempunyai ketinggian 320 – 800 km di atas permukaan bumi. Karena orbit mereka yang sangat dekat dengan bumi, satelit LEO harus mempunyai kecepatan yang sangat tinggi supaya tidak terlempar ke atmosfer. Kecepatan edar satelit LEO mencapai 27.359 Km/h untuk mengitari bumi dalam waktu 90 menit. Aplikasi dari satelit jenis LEO  ini  biasanya  dipakai  pada  sistem  Remote  Sensing  dan  Peramalan Cuaca karena jarak mereka dengan permukaan bumi yang tidak terlalu jauh.

Pada masa sekarang satelit LEO yang mengorbit digunakan untuk aplikasi komunikasi selular. Karena jarak  yang  tidak  terlalu  jauh  dan  biaya  yang murah,  satelit  LEO  sangat  banyak  diluncurkan  untuk  berbagai  macam aplikasi. Akibatnya bahwa jumlah satelit LEO sudah sangat padat, tercatat sekarang ada 8000 lebih satelit yang mengitari bumi pada orbit LEO seperti padagambar di bawah ini: 


Kelebihan LEO antara lain
  1. Latency atau delay rendah.
  2. Daerah lintang terbesar terdapat pada kutub utara dan selatan.
  3. Path loss kecil.
  4. Mudah diaplikasikan pada frekuensi reuse yang lebih besar.
  5. Pengendalian pada stasiun bumi berdaya kecil.
Kekurangan LEO
  1. Jumlah satelit banyak ( 50-70 satelit).
  2. Tidak efektif untuk cakupan nasional atau regional
  3. Luas cakupan daerah kecil.
  4. Karena kebutuhan jumlah satelit banyak, biaya peluncuran untuk menyebarkan mahal.
  5. Sulit dalam peluncuran dan mengoperasikan karena jumlah satelit banyak.
  6. Lifetime orbital jauh lebih pendek daripada GEO dan MEO karena degradasi orbital.
Karakteristik LEO
  • Tinggi orbit: 200 – 3000 km, di atas permukaan bumi
  • Periode Orbit: 1.5 jam
  • Kecepatan putar: 27.000 km/jam
  • Waktu Tampak: 10 Menit
  • Delay Time: 10 ms ( Waktu perambatan gelombang dari stasiun bumi ke satelit dan kembali lagi ke stasiun bumi)
  • Jumlah Satelit: 50 (Global Coverage)
  • Penggunaan: Satelit Citra, Cuaca, Mata-mata, sistem telekomunikasi bergerak (mobile) contohnya satelit Iridium dan Global Star

MEO
Satelit pada orbit ini merupakan satelit yang mempunyai ketinggian di atas 10000 km dengan aplikasi dan jenis yang sama seperti orbit LEO. Namun karena jarak yang sudah cukup jauh jumlah satelit pada orbit MEO tidaklah sebanyak satelit pada orbit LEO. Satelit jenis MEO ini mempunyai delay sebesar 60 – 80 ms dengan keuntungan dan kerugian sebagai berikut: 

Kelebihan MEO, antara lain
  1. Latency atau delay lebih rendah daripada GEO (tetapi lebih besar dari LEO).
  2. Penggunaan frekuensi reuse lebih baik dibanding dengan GEO (tetapi kurang dari LEO)
  3. Sedikit satelit untuk menyebarkan dan mengoperasikan dan lebih murah daripada sistem LEO (tapi lebih mahal dibandingkan dengan GEO).
  4. Lifetime satelit pada orbit MEO lebih lama dari sistem LEO (tetapi kurang dari GEO).
Kekurangan MEO, antar lain
  1. Jumlah satelit yang dibutuhkan lebih banyak dibandingkan GEO.
  2. Karena lebih banyak jumlahya, maka biaya peluncuran lebih mahal daripada GEO.
  3. Antena pengendalinya umumnya lebih mahal dan kompleks.
  4. Cakupan daerah sempit (yaitu: lautan, padang pasir, hutan)
Karakteristik MEO antara lain
  1. Tinggi orbit: sekitar 6.000 – 12.000 km, di atas permukaan bumi
  2. Periode Orbit: 5 – 12 jam
  3. Kecepatan putar: 19.000 km/jam
  4. Waktu Tampak: 2 – 4 jam per hari
  5. Delay Time: 80 ms ( Waktu perambatan gelombang dari stasiun bumi ke satelit dan kembali lagi ke stasiun bumi)
  6. Jumlah Satelit: 10 – 12 (Global Coverage)
  7. Penggunaan: Satelit Citra, Cuaca, Mata-mata, sistem telekomunikasi bergerak (mobile) misalnya satelit Oddysey dan ICO.

GEO
Satelit GEO merupakan sebuah satelit yang ditempatkan dalam orbit yang posisinya tetap dengan posisi suatu titik di bumi. Karena mempunyai posisi yang tetap maka waktu edarnyapun sama dengan waktu rotasi bumi. Posisi orbit satelit GEO sejajar dengan garis khatulistiwa atau mempunyai titik lintang nol derajat. 
 

Gambar 2.3 Orbit Satelit GEO 

Satelit GEO mempunyai jarak sebesar 35786 Km dari permukaan bumi. Pada satelit dengan orbit GEO inilah yang akan banyak dibahas dan dijadikan sebagai contoh perhitungan soal. Keuntungan satelit orbit GEO ini salah satunya adalah dalam mentracking antena pengendalian dari suatu stasion bumi tidak perlu mengikuti pergerakan satelit karena satelit tersebut sama periodenya dengan rotasi bumi. Bandingkan dengan tracking antena pada satelit LEO yang harus mengikuti pergerakan satelitnya yang tidak sama dengan periode bumi berputar. Kerugian dari satelit orbit GEO adalah karena jarak yang sangat jauh dari permukaan bumi maka daya pancar sinyal haruslah tinggi dan sering terjadi delay yang cukup signifikan. Cakupan satelit GEO pun sebenarnya tidak  mencakup semua posisi di permukaan bumi. Lokasi yang berada di kutub utara dan selatan tidak dapat terjangkau dengan menggunakan satelit GEO karena foot printnya yang terbatas seperti gambar di bawah ini. 



Gambar satelit GEO yang tidak bisa mencakup seluruh permukaan bumi. Selengkapnya keuntungan dan kerugian satelit GEO adalah sebagai berikut:
 
Kelebihan GEO
  1. Stasiun pengendali tidak harus setiap saat melakukan track terhadap satelit.
  2. Hanya beberapa satelit cukup meng-cover seluruh lapisan bumi.
  3. Maksimal lifetime 15 tahun atau lebih.
Kekurangan GEO
  1. Delai propagasi yang cukup besar, berkisar antara 250 milidetik.
  2. Proses peluncuran satelit mahal karena berada pada orbit yang jauh. Antena penerima pada stasiun bumi harus berdiameter besar agar dapat menangkap sinyal/frekuensi yang dipancarkan.
Karakteristik GEO
  • Tinggi orbit: sekitar 35.800 km, di atas permukaan bumi
  • Periode Orbit: 24 jam
  • Kecepatan putar: 11.000 km/jam,
  • Waktu Tampak: Selalu tampak ( karena kecepatan putar satelit sama dengan kecepatan putar bumi
  • Delay Time: 250 ms ( Waktu perambatan gelombang dari stasiun bumi ke satelit dan kembali lagi ke stasiun bumi)
  • Jumlah Satelit: 3 (Global Coverage)
  • Penggunaan: Banyak digunakan oleh satelit untuk sistem telekomunikasi tetap, seperti Palapa, Intelsat, Asiasat, dll.

Senin, 18 April 2022

MENGENAL IDU DAN ODU PADA VSAT

Cara kerja Vsat Secara umum, VSAT bekerja dengan cara sebagai berikut, informasi yang akan dikirimkan akan dilewatkan ke hub lalu kemudian ditransmisikan melalui VSAT di bumi menuju satelit. Bagian satelit akan bekerja sebagai repeater frekuensi. Informasi yang diterima akan dikuatkan dan dikirimkan kembali dengan frekuensi yang lebih tinggi (retransmisi). Setelah informasi ditransmisikan, hub di bumi mengontrol seluruh operasi dari jaringan komunikasi tersebut.

Komponen pada VSAT Adalah perangkat vsat apa saja yang di pasang di luar ODU atau yang di pasang di dalam ruangan namanya IDU. semua komponen pada vsat ini sangat penting untuk membangun antena VSAT. Baik kita aja mencoba untuk mengenal satu demi satu perangkat yang ada di antena VSAT.

A. Komponen IDU (Indoor Unit)

1. Monitor
Monitor adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan hasil proses dari komputer dalam bentuk teks, gambar, ataupun video secara visual. Dalam hal ini monitor berperan sebagai perangkat output

2. receiver (modem)



B. Komponen ODU ( Outdoor Unit )

Komponen pada VSAT untuk ODU terdiri dari 5 bagian yakni Antena, BUC, LNB, Feedhorn dan OMT dan setiap bagian mempunyai peranan penting tersendiri.

1. Dish Antena

       Komponen yang menyerupai piringan besar yang berfungsi untuk merefleksikan sinyal yang di pancarkan oleh satelit ke komponen VSAT. Diameter antena bervariasi dari 0,6 m sampai dengan 3,8 m yang berguna dalam mengambil sinyal dari satelit. Cara kerja antena ini adalah dengan mengadapkan posisi melengkung tersebut tepat ke posisi satelit berada (Gunakan koordinat yang tepat) lalu sinyal satelit yang di pancarkan akan terefleksikan oleh lengkungan antena tersebut ke satu titik.

Komponen

Dish Antena VSAT

2. LNB ( Low Noise Block)

   


LNB atau kependekan dari Low Noise Block Down Converter secara sederhananya merupakan alat yg akan menangkap sinyal yg telah difokuskan oleh parabola dan meng "convert" nya menjadi sinyal yg lebih mudah di olah receiver. Sebagai gambaran lainnya LNB itu terdapat BLOK yg dahulu kala dilakukan oleh fungsi sendiri sendiri seperti Low Noise High Gain Amplifier (LNA) , Feedhorn dan Down Converter Circuit. Jaman Now semua di packing jadi satu menjadi yg dikenal dengan LNB.


Secara umum di dunia ini terdapat 2 LNB yg dijual yaitu C band dan Ku band sesuai dengan range frekuensi pancaran satelit. Sedangkan S band hanya digunakan oleh sedikit operator dulunya Dish Netowrk USA dan sekarang hanya digunakan oleh operator tv satelit terbesar milik Indonesia "MNC VISION". S band lebih cenderung dipakai uktuk keperluan satelit militer.

C band memiliki karakteristik frekuensi yg lebih tahan cuaca  sehingga cocok digunakan oleh  negara tropis. Akan tetapi C band bersebelahan dengan frekuensi publik lainnya yaitu untuk penggunaan radar, wifi dan seluler sehingga terdapat aturan batas power yg boleh di pancarkan satelit. Makanya di amerika sana parabola C band sering dijuluki BUD "Big Ugly Dish" dikarenakan piringan parabola yg efektif daya tangkapnya berukuran 9 feet. Kabarnya ketika 5G diluncurkan di amerika serikat terjadi persaingan untuk menguasai spektrum C band oleh operator seluler. Kita lihat 10 tahun kedepan apakah C band masih diperuntukkan penyiaran televisi satelit.

3.  IFL (Interfacility link cable)

       Komponen yang berfungsi untuk menghubungkan ODU dengan IDU. Pada penghubungan ODU dengan IDU panjang ideal kabel adalah 50 m dengan menggunakan kabel coaxial yang diusahakan tetap lurus agar meminimalisir noise yang terjadi pada saat dilewatkan menggunakan kabel.

Kamis, 14 April 2022

Mengenal subneting dan prefix

 

Pada artikel saya tentang PENGERTIAN IP ADDRESS sudah pernah dibahas bahwa ternyata IP Address terdiri dari 32 bit angka biner. dan bahwa dalam sebuah IP Address yang terdiri dari 32 bit biner tadi terdapat porsi NETWORK-ID dan porsi HOST-ID.

NETWORK-ID digunakan untuk identifikasi alamat jaringan sehingga apabila ‘Jaringan lain’ ingin berkomunikasi dengan jaringan kita tinggal menuju ke Network ID tersebut.

Sedangkan HOST-ID adalah Identifikasi Host atau Komputer yang ada di dalam jaringan.Nah bagaimana kita dapat menentukan yang mana porsi Network-id dan yang mana Host-id nya ? padahal kita tidak dapat dengan begitu saja mengatakan bahwa 8 bit terakhir dari sebuah alamat IP adalah porsi Host-id. Inilah gunanya Prefix.

Prefix berfungsi sebagai penunjuk berapa banyak bit dari sebuah IP Address yang merupakan porsi Network-id.

Dengan mengetahui Prefix kita bisa mengetahui Host mana saja yang dapat dipakai. Prefix ini biasanya di gunakan dalam konfigurasi Router.

Contoh penulisan prefix “ 192.168.3.0/24 “ .. dimana /24 adalah prefix dari jaringan 192.168.3.0 yang artinya jika 192.168.3.0 diubah dalam 32 bit angka biner maka 24 angka pertama merupakan NETWORK-ID dan 8 bit sisanya adalah HOST-ID . perhatikan uraian di bawah ini :


Penggunaan prefix /24 ternyata akan menghasilkan jaringan dengan jumlah host sebanyak 254.
Untuk lebih jelasnya kita gunakan lagi contoh lain. Kali ini dengan network address dan prefix yang berbeda. Network address tidak selamanya bernilai seperti 192.168.3.0 . network address bisa saja memakai nilai lain tergantung pada prefix.

Contoh kita akan mencari ip address yang bisa digunakan pada ip 192.168.3.130/29


Penggunaan prefix /29 hanya menghasilkan sebanyak 6 host saja. Kira kira begitulah fungsi prefix pada jaringan komputer. Selanjutnya kita akan bahas Subnetmask

Pengertian Subnet Mask .

Apa itu subnet mask ? sama seperti Prefix , Subnet mask juga merupakan penentu porsi Network-id dan Host-Id pada deretan angka binner. Nilai subnet mask ini mengikuti nilai prefix , itu sebabnya saya membahas prefix lebih dulu.

Jadi apa bedanya subnet mask dengan prefix ? beda penulisan saja sobat. Subnet mask di tuliskan dalam bentuk biner.
Sebagai contoh jika kita memiliki IP Address 192.168.4.1 /24 (prefix 24) maka menurut pembahasan sebelumnya 24 bit pertama adalah porsi Network-ID dan 8 bit setelahnya adalah porsi Host-ID. Cara mendapatkan subnet mask nya cukup mudah yaitu

Jika bit Ip address tersebut adalah porsi Network-id maka semua nilai bit nya adalah SATU.
Jika bit Ip address tersebut adalah porsi Host-id maka semua nilai bit nya adalah NOL.

contoh : 

Maka Subnet Mask dari IP Address ber Prefix /24 adalah 255.255.255.0
contoh lain jika prefix nya /28 : 

Maka Subnet Mask dari IP Address ber Prefix /28 adalah 255.255.255.240
Nah kira kira begitulah cara menuliskan Subnet Mask pada pengaturan IP Address.